Aplikasi IPTEK Dan Penerapan Decision Support System (DSS)
Dalam Dunia Peternakan
Oleh:
ERLY NOVARIA Q.W
0810550106
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2010
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Mengingat pentingnya peranan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) dalam pembangunan ekonomi bangsa maka pembangunan Iptek mutlak harus dilaksanakan terutama pada bidang-bidang yang mendasar. Pembangunan Iptek diharapkan akan memberikan kontribusi terhadap kesejahteraan dan peradaban bangsa sesuai dengan amanat Undang-Undang. Mengacu pada arahan pembangunan sebagaimana digariskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2005-2009, bidang-bidang yang sangat mendasar untuk diprioritaskan dalam Iptek sampai dengan 2025 adalah bidang pangan, energi, transportasi, teknologi informasi dan komunikasi, pertahanan dan keamanan serta kesehatan dan obat.
Teknologi Informasi dilihat dari kata penyusunnya adalah teknologi dan informasi. Secara mudahnya teknologi informasi adalah hasil rekayasa manusia terhadap proses penyampaian informasi dari bagian pengirim ke penerima sehingga pengiriman informasi tersebut akan lebih cepat, lebih luas penyebarannya, dan lebih lama penyimpanannya.Pada awal sejarah, manusia bertukar informasi melalui bahasa. Maka bahasa adalah teknologi, bahasa memungkinkan seseorang memahami informasi yang disampaikan oleh orang lain. Tetapi bahasa yang disampaikan dari mulut ke mulut hanya bertahan sebentar saja, yaitu hanya pada saat si pengirim menyampaikan informasi melalui ucapannya itu saja. Setelah ucapan itu selesai, maka informasi yang berada di tangan si penerima itu akan dilupakan dan tidak bisa disimpan lama. Selain itu jangkauan suara juga terbatas. Untuk jarak tertentu, meskipun masih terdengar, informasi yang disampaikan lewat bahasa suara akan terdegradasi bahkan hilang sama sekali.
Setelah itu teknologi penyampaian informasi berkembang melalui gambar. Dengan gambar jangkauan informasi bisa lebih jauh. Gambar ini bisa dibawa-bawa dan disampaikan kepada orang lain. Selain itu informasi yang ada akan bertahan lebih lama. Beberapa gambar peninggalan zaman purba masih ada sampai sekarang sehingga manusia sekarang dapat (mencoba) memahami informasi yang ingin disampaikan pembuatnya.
Ditemukannya alfabet dan angka arabik memudahkan cara penyampaian informasi yang lebih efisien dari cara yang sebelumnya. Suatu gambar yang mewakili suatu peristiwa dibuat dengan kombinasi alfabet, atau dengan penulisan angka, seperti MCMXLIII diganti dengan 1943. Teknologi dengan alfabet ini memudahkan dalam penulisan informasi itu.Kemudian, teknologi percetakan memungkinkan pengiriman informasi lebih cepat lagi. Teknologi elektronik seperti radio, televisi, komputer mengakibatkan informasi menjadi lebih cepat tersebar di area yang lebih luas dan lebih lama tersimpan.
1.2 RUMUSAN MASALAH
· Bagaimana penerapan ilmu tehnologi dan informasi itu?
· Apakah pengertian dan kajian dari system DSS itu?
· Bagaimana penerapan system DSS dalam dunia peternakan?
1.3 TUJUAN MASALAH
· Untuk mengetahui ilmu tehnologi dan informasi.
· Untuk mengetahui system DSS
· Untuk mengetahui penerapan system DSS dalam dunia peternakan
BAB II
METODOLOGI
Teknologi Informasi dilihat dari kata penyusunnya adalah teknologi dan informasi. Secara mudahnya teknologi informasi adalah hasil rekayasa manusia terhadap proses penyampaian informasi dari bagian pengirim ke penerima sehingga pengiriman informasi tersebut akan lebih cepat, lebih luas penyebarannya, dan lebih lama penyimpanannya.Pada awal sejarah, manusia bertukar informasi melalui bahasa. Maka bahasa adalah teknologi, bahasa memungkinkan seseorang memahami informasi yang disampaikan oleh orang lain. Tetapi bahasa yang disampaikan dari mulut ke mulut hanya bertahan sebentar saja, yaitu hanya pada saat si pengirim menyampaikan informasi melalui ucapannya itu saja. Setelah ucapan itu selesai, maka informasi yang berada di tangan si penerima itu akan dilupakan dan tidak bisa disimpan lama. Selain itu jangkauan suara juga terbatas. Untuk jarak tertentu, meskipun masih terdengar, informasi yang disampaikan lewat bahasa suara akan terdegradasi bahkan hilang sama sekali.(Runaranaeni,2008)
Pembangunan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) pada hakekatnya ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam rangka membangun peradaban bangsa. Sejalan dengan paradigma baru di era global yaitu tekno-ekonomi, teknologi menjadi faktor yang memberikan kontribusi signifikan dalam peningkatan kualitas hidup suatu bangsa. Implikasi paradigma ini adalah terjadinya proses transisi perekonomian dunia yang semula berbasiskan pada sumber daya (Resource Base Economy) menjadi perekonomian yang berbasiskan pengetahuan (Knowledge Based Economy/KBE). Pada KBE kekuatan bangsa diukur dari kemampuan iptek sebagai faktor primer ekonomi menggantikan modal, lahan dan energi untuk peningkatan daya saing. .(Runaranaeni,2008)
Pentingnya peranan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) dalam pembangunan ekonomi bangsa maka pembangunan Iptek mutlak harus dilaksanakan terutama pada bidang-bidang yang mendasar. Pembangunan Iptek diharapkan akan memberikan kontribusi terhadap kesejahteraan dan peradaban bangsa sesuai dengan amanat Undang-Undang. Mengacu pada arahan pembangunan sebagaimana digariskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2005-2009, bidang-bidang yang sangat mendasar untuk diprioritaskan dalam Iptek sampai dengan 2025 adalah bidang pangan, energi, transportasi, teknologi informasi dan komunikasi, pertahanan dan keamanan serta kesehatan dan obat. (Ali Masykur,2006)
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Penggunaan DSS
DSS digunakan manajer untuk memecahkan masalah semi struktur, dimana manajer dan komputer harus bekerja sama sebagai tim pemecah masalah dalam memecahkan masalah yang berada di area semi struktur.
DSS ini merupakan suatu sistem informasi yang diharapkan dapat membantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan. Hal yang perlu ditekankan di sini adalah bahwa keberadaan DSS bukan untuk menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk menjadi sarana penunjang (tools) bagi mereka.
3.2 Kompenen DSS
DSS tersusun atas komponen sebagai berikut:
1. Database yaitu kumpulan data yang tersusun secara terstruktur dan dalam format elektronik yang mudah diolah oleh program komputer. Data yang digunakana adalah data yang relevan dengan permasalahan yang hendak dipecahkan melalui simulasi.
2. Model Base : merupakan kumpulan pengetahuan yang sudah diterjemahkan dalam bahasa yang dapat dipahami oleh komputer. termasuk di dalamnya tujuan daripermasalahan (obyektif), komponen-komponen terkait,batasan-batasan yang ada (constraints), dan hal-hal terkait lainnya.
3. Software System : merupakan program utama dalam suatu DSS yang mengendalikan keseluruhan sistem.
4. Antar muka (user interface) : adalah tampilan program komputer.
3.3 Aplikasi DSS Dalam Bidang Peternakan
Dalam bidang peternakan, system pendukung keputusan yang berbasis komputer ini bermanfaat dalam aspek kuantitatif dalam pemberian pakan (berhubungan dengan jumlah hijauan dan konsentrat yang akan diberikan pada ternak) dan kualitatif (berhubungan dengan kualitas pakan yang dapat memenuhi kebutuhan hidup pokok dan untuk berproduksi) pakan ternak yang sangat erat hubungannya terhadap produksi hewan ternak tersebut. Pemberian pakan pada ternak relative tidak terstruktur karena banyak sekali perbandingan yang harus dipertimbangkan, seperti pertambahan bobot badan, pakan harus bersifat edible (bahan makanan yang dapat dimakan ternak) dan palatable (bahan makanan yang disukai ternak), jenis tanaman pakan ternak, Body condition Score, dll. Sehingga dengan adanya Decision Support System, kebutuhan pakan masing-masing ternak dapat terpenuhi, dengan membandingkan berbagai data dan mengevaluasi hasil keputusannya.
Alasan dunia peternakan menggunakan DSS :
- · Usahanya beroperasi pada ekonomi yang tak stabil.
- · Usaha peternakannya dihadapkan pada kompetisi dalam dan luar negeri yang meningkat.
- · Usahanya menghadapi peningkatan kualitas dalam hal melacak jumlah operasi-operasi bisnis (peternakan).
- · Sistem komputer perusahaannya tak mendukung peningkatan tujuan perusahaan dalam hal efisiensi, profitabilitas, dan mencari jalan masuk di pasar yang benar-benar menguntungkan.
Alasan perusahaan-perusahaan utama memulai DSS dalam skala besar :
- · Kebutuhan akan informasi yang akurat.
- · DSS dipandang sebagai pemenang secara organisasi.
- · Kebutuhan akan informasi baru.
- · Manajemen diamanahi DSS.
- · Penyediaan informasi yang tepat waktu.
- · Pencapaian pengurangan biaya.
Cara Penerapan Decision Support System dalam dunia peternakan :
1. Pengambilan keputusan yg rasional, sesuai dengan jenis keputusan yg diperlukan.
2. Membuat peramalan (forecasting).
3. Membandingkan alternatif tindakan.
4. Membuat analisis dampak.
5. Membuat model.
Dampak Pemanfaatan DSS :
1. Dapat meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan.
2. Mengurangi kebutuhan akan training.
3. Meningkatkan kontrol manajemen.
4. Memfasilitasi komunikasi.
5. Mengurangi usaha yang harus dikerjakan user.
6. Mengurangi biaya.
7. Memberikan banyak pilihan tujuan pengambilan keputusan.
Faktor Pendukung DSS :
a. Sistem yang fleksibel dengan informasi yang interaktif.
b. Mudah digunakan (user friendly).
c. Memunginkan pembuatan simulasi,proses memungkinkan pembuatan simulasi, proses trial-end-error, memperhitungkan akibat dari suatu keputusan.
PEMBUATAN KEPUTUSAN
Dalam pembuatan keputusan ada dua orang yang mengartikan artian pembuatan Keputusan yaitu Simon dan Mintzberg
1. Keputusan menurut Simon
Dalam bukunya terbitan Tahun 1977, simon menguraikan istilah keputusan menjadi Keputusan terprogram dan Keputusan tak terprogram Keputusan terprogram yaitu bersifat berulang-ulang dan rutin. Pada suatu tingkat tertentu dan prosedur telah di tetapkan untuk menanganinya sehingga ia dianggap suatu denovo (yang baru) setiap kali terjadi.
Keputusan tak terprogram yaitu bersifat baru, tidak terstruktur, dan biasanya tidak urut. Ia juga menjelaskan bahwa dua jenis keputusan tersebut hanyalah kesatuan ujung yang terangkai secara hitam putih, sifatnya begitu kelabu atau tak jelas, namun demikian konsep keputusan terprogram dan tak terprogram sangatlah penting, karna masingmasing memerlukan teknik yang berbeda.
Kontribusi Simon yang lain adalah penjelasan mengenai empat fase yang harus di jalani oleh Manajer dalam menyelesaikan masalah, fase tersebut adalah :
- · Aktivitas intelegensi, yaitu mencari kondisi dalam lingkungan yang memerlukan pemecahan
- · Aktivitas disain, yaitu menemukan, mengembangkan, dan menganalisis kemungkinan tindakan yang akan dilakukan.
- · Aktivitas pemilihan, yaitu menentukan cara tindakan cara tertentu dari beberapa cara yang sudah ada.
- · Aktivitas peninjauan kembali, yaitu memberikan penilaian terhadap pilihan yang telah dilakukan.
2. Keputusan menurut Mintzberg
Mintzberg terkenal dengan teorinya mengenai peranan manajerial, teori ini mengemukakan sepuluh peranan manajerial yang terbagi dalam tiga kategori, yaitu interpersonal, informasional, desisional.
Peranan informasonal mengemukakan bahwa manajer mengumpulkan dan menyebarkan informasi, dan peranan desisional mengemukakan bahwa manajer menggunakan informasi dalam pembuatan berbagai jenis keputusan.
Ada empat peranan desisional menurut mintzberg :
- · Pengusaha, ketika manajer berperan sebagai pengusaha (entrepreneur) maka peningkatan hal ini yang bersifat permanent diabadikan sebagai organisasi.
- · Orang yang menangani gangguan, ketika menajer berperan sebagai orang yang menangani gangguan (disturbace handler), maka ia akan memecahkan masalah yang belum di antisipasi. Ia membuat keputusan untuk merespon gangguan yang timbul seperti perubahan ekonomi, ancaman dari pesaing, dan adanya peraturan pajak baru.
- · Pengalokasi sumber, dengan peranan sebagai pengalokasi sumber (resorce alocator), manajer diharapkan mampu menentukan pembagian sumber organisasi kepada berbagai unit yang ada misalnya pembuatan keputusan untuk menetapkan anggaran operasi tahunan.
- · Negosiator, dalm peran sebagai negosiator (negotiator), manajer mengatasi perselisihan yang muncul dalam perusahaan dan perselisihan yang terjadi antara perusahaan dan lingkungannya. Contohnya melakukan negosiasi kontrak baru dengan serikat pekerja.
Secara garis besar DSS dibangun oleh tiga komponen besar yaitu:
1) Database
2) Model Base
3) Software System
Database berisi kumpulan dari semua data bisnis yang dimiliki perusahaan, baik yang berasal dari transaksi sehari-hari, maupun data dasar. Untuk keperluan DSS, diperlukan data yang relevan
dengan permasalahan yang hendak dipecahkan.
Model Base atau suatu model yang merepresentasikan permasalahan ke dalam
format kuantitatif (model matematika).
Software system setelah sebelumnya direpresentasikan dalam bentuk model yang “dimengerti” komputer .
melakukan kenaikan gaji karyawan, DSS untuk menentukan besanya jam
lembur karyawan, dan lain sebagainya.
(Sumber :http://fapetkelasa.wordpress.com/2008/06/26/penerapan-decision-support-system-dss/)
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
- Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) dalam pembangunan ekonomi bangsa maka pembangunan Iptek mutlak harus dilaksanakan terutama pada bidang-bidang yang mendasar.
- DSS (Decision Support System) adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan atau manajemen pengetahuan) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan.
- Cara Penerapan Decision Support System dalam dunia peternakan :
1. Pengambilan keputusan yg rasional, sesuai dengan jenis keputusan yg diperlukan.
2. Membuat peramalan (forecasting).
3. Membandingkan alternatif tindakan.
4. Membuat analisis dampak.
5. Membuat model.
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous,2008.TeknologiKomputer.http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_informasi
Masykur,Ali, 2006.Decision Support System pada Dunia Peternakan.http://micropiet.wordpress.com/2009/11/11/decision-support-system-perternakan/
Perdana,Resdy.2006.Penalaran Dan Pengembangan Ilmu Kopmuter Terhadap Aplikasi Modernisasi Era Globalisasai.UPI Press.Jakarta.
Runaraeni,2008.AplikasiKomputer.http://komputeraplikasi.blogspot.com/search?max-results=100
(Sumber :http://fapetkelasa.wordpress.com/2008/06/26/penerapan-decision-support-system-dss/)
0 komentar:
Posting Komentar